Kamis, 11 Agustus 2016

STANDAR OPERASIONAL BEKAM

STANDAR OPERASIONAL BEKAM

BISMILLAH NIAT IKHLAS SERTA MEMOHON PERTOLONGAN ALLOH DALAM MENGHIDUPKAN SUNNAH

1. Persiapan diri seorang terapist dan penunjangnya :
 Kerapihan penampilan.
 Cuci tangan dengan sabun lalu lanjutkan dengan berwudhu.
 Kebersihan dan kesterilan alat bekam.
 Kebersihan dan kerapihan ruangan.

2.  Siapkan peralatan yang akan digunakan: (lihat pada lampiran hal berikutnya).


3.  Pasien dipersilahkan masuk.
4. Terapis melakukan anamnesa dengan pasien (Nama, Alamat, umur dan riwayat penyakit pasien).
5. Perhatikan kontra indikasi bekam: anemia, orang yang  mengkonsumsi obat pengencer darah, penyakit kulit kronis, DM dgn GDS tinggi, hipotensi, orang yang sudah tua, wanita yang sedang haid dlm kondisi lemah, kelainan darah (hemofilia) kangker darah, oedema anasarka, kelainan pembuluh darah, trombosit rendah, Waspada pada pasien HIV/AIDS dan Hepatitis.
6. Cek vital sign pasien (Diagnosa telapak tangan, Nadi, Suhu, mata. wajah, suara, dll), gula darah bila ada indikasi, anemia (dengan melihat konjungtiva dan telapak tangan).
7. Pembekaman akan efektif hasilnya bila kondisi pasien tidak terlalu kenyang atau lapar, anjurkan pasien (minum air hangat atau air putih). Setelah di bekam baru minum jus atau suplemen kesehatan yang alami.
8. Lakukan sterillisasi tangan dengan alkohol.
9. Berdo’a sebelum melakukan tindakan pembekaman.
10. Gunakan sarung tangan yang telah tersedia, masker dan kaca mata.
11. Lakukan massage ringan dengan minyak zaitun.
12. Bersihkan minyak zaitun dengan tissue dilanjutkan dengan proses pembekaman.

13. Lakukan proses cupping dengan terlebih dahulu menentukan titik pembekaman, disesuaikan dengan kondisi pasien (maksimal 5 menit).

14. Lepaskan cupping, kemudian lakukan penusukan/sayatan.
15. Pasang kembali cupping dan biarkan durasi 3 - 5  menit.
16. Lepaskan cupping dan bersihkan darah yang keluar dengan kassa steril.

17. Lakukan massage ringan dengan menggunakan minyak zaitun pada titik bekam untuk menghindari terjadinya hematom (pendarahan di bawah kulit).

18. Oleskan betadine dengan menggunakan kasa seteril  pada titik bekam setelah proses pembekaman selesai.

19. Informasikan sehabis  dibekam, mandi sebaiknya  3 jam setelah proses pembekaman selesai dengan menggunakan air  hangat.

20. Rendam alat cupping pada waskom yang berisi larutan clorien. sbelumnya semprot dengan H2O2

21. Setelah proses pembekaman selesai rapikan kembali ruangan dan langsung  bersihkan alat bekam yang sudah di gunakan: Alat bekam yang sudah di rendam  clorien, kemudian dicuci dangan sabun pembersih lalu keringakan, setelah kering lalu bersihkan kembali dengan menggunakan alkohol. Kemudian mesukan ke dalam box seterillisataor.

22. Buanglah jarum/pisau bekam pada tempat yang tersedia atau serahkan ke Puskesmas / RS untuk dileburkan⁠⁠⁠⁠

Tidak ada komentar:

Posting Komentar